Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mendaki Gunung dan Cara Mengatasinya

Saat ini, mendaki gunung sudah sangat popular dikalangan masyarakat. Dulunya hobi ini hanya diminati oleh Mahasiswa Pecinta Alam, Kelompok Pecinta Alam dan pegiat alam terbuka.

Namun sekarang gunung menjadi labih komersil dan lebih eksis. Selain pengaruh dari film-film pendakian gunung, menjamurnya pendaki dipengaruhi oleh gaya hidup. Sehingga banyak pendaki dadakan yang ikut-ikutan naik gunung, bukan berangkat dari hobi, tetapi untuk lebih eksis di media sosial. 

Hebatnya para pendaki pemula ini, jarang bahkan tidak peduli tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan? apa saja yang perlu disiapkan sebelum mendaki? dan lainnya.

Nah, berikut ini kesalahan yang sering dilakukan para pendaki pemula dan sering dianggap remeh.

Pola latihan yang salah

Mendaki gunung membutuhkan fisik yang kuat, tetapi betapa banyak orang yang coba mendaki gunung tanpa melakukan persiapan yang benar dalam hal ini latihan fisik. Tak heran kalau kita sering mendengar berita pendaki yang jatuh, tersesat bahkan meninggal. 

Banyak jenis latihan untuk melatih kebugaran, namun mendaki gunung mempunyai jenis latihan yang berbeda. Jika kamu sering berlatih di gym, kamu harus mulai merubahnya. Karena pendaki gunung membutuhkan kelenturan tubuh dan daya tahan terhadap lingkungan sekitar. 

Tips : Sebelum mendaki gunung, kenali dulu gunung apa yang akan didaki. Dengan mengenal karakter gunung, maka dengan mudah kita dapat mengatur pola latihan. 

Latihan stamina dan kardio adalah olahraga wajib para pendaki, ditambah berenang untuk melatih jantung saat diketinggian dan juga dapat melatih otot paha dan betis. 

Setelah badan sudah cukup kuat, maka lakukanlah simulasi dengan mendaki bukit-bukit menggunakan beban. Tingkatkan latihan secara periodik. Contoh, hari ini lari 5 km dengan waktu 20 menit, 3 hari kemudian lari dengan jarak 8 km dengan waktu 30 menit, dan seterusnya. 

Tidak memotong kuku kaki

Berjalan menuruni bukit atau menanjak dengan kuku kaki yang panjang dapat menyebabkan banyak risiko. Tak lama kemudian kaki Kamu akan terasa sakit dan bengkak. Sepatu yang sempit membuat ujung jari kaki juga akan terjepit dan memar.

Tips : Sebaiknya periksa kembali kuku tangan dan kaki sebelum siap melakukan pendakian. Kalau kuku sudah panjang, sebaiknya dipotong untuk menghindari cedera. Jangan sampai hanya masalah kuku, kamu tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Ingin cepat sampai di puncak

Banyak pendaki yang bugar, gagal di gunung besar, karena mereka menganggap sebagai tantangan fisik dan keberanian untuk sampai ke puncak dengan cepat. Padahal merekalah yang lebih dulu sakit dan paling banyak gagal.

Pendaki selalu melupakan penyesuaian tubuh terhadap lingkungan diketinggian tertentu (aklimatisasi) selain itu mereka juga lupa bahwa tubuh butuh istrahat lebih banyak.

Tips : Mendaki gunung besar adalah tentang kebugaran dan kesabaran. Mendakilah dengan tidak tergesah-gesah dan tidak memperlakukannya seperti kompetisi. Cobalah menikmati alam belantara dan pengalaman, daripada mencoba menaklukkannya.

Membawa makanan yang tidak tepat

Makanan para pendaki gunung itu semua tentang kalori dan energi. Beberapa orang membawa makanan mereka ke gunung dengan alasan makanan yang tidak menggunakan banyak bahan bakar. 

Aktivitas di pegunungan Kamu akan membakar dua atau tiga kali lipat kalori, berbeda dengan saat Kamu melakukan aktifitas dihari-hari biasa. Artinya Kamu perlu menambah karbohidrat yang lambat terbakar. 

Tips : Pilihlah makanan dengan komposisi karbohidrat yang tinggi. Jangan memilih makanan dari rasa atau lebih instant. Dengan makanan yang tepat, fisik dan stamina akan tetap terjaga selama di gunung.

Kurang minum

Di ketinggian, oksigen semakin sedikit di atmosfer, artinya Kamu semakin sulit bernafas, ditambah lagi banyaknya keringat yang keluar menyebabkan Kamu mengalami dehidrasi lebih banyak dari biasanya. 

Kopi, teh, soda, minuman manis, dan bahkan jus dapat menguras cairan dari tubuh Kamu. Dehidrasi bisa tiba-tiba atau datang perlahan. Sakit kepala, kelelahan, dan bahkan pusing lebih mudah menyerang.

Tips : Bawalah air dua kali lebih banyak dari pada yang biasa Kamu minum. Hindari dehidrasi agar perjalanan di gunung tidak terganggu.

Tidak menggunakan krim tabir surya

Ultraviolet di pegunungan begitu kuat sehingga dapat merusak kulit pendaki. Pendaki yang paham dengan kesehatan kulit akan menutupi dan menaruh krim matahari di mana-mana. Ini termasuk semua tempat di mana matahari terpantul, seperti bagian bawah dagu dan telinga.  Siapa yang menginginkan kanker kulit di kemudian hari? 

Tips : Gunakan krim dikulit yang terkena langsung matahari. Pada malam hari gunakan krim pelembab, untuk menjaga kesehatan kulit. 

Membayar jasa pemandu bukan berarti kamu pasti akan mencapai puncak

Banyak hal yang menghalangi Kamu untuk mencapai puncak. Cuaca, penyakit, kesulitan, dan banyak bahaya objektif seperti longsoran, hujan dan badai, semuanya berkontribusi pada rintangan dalam ekspedisi gunung.

Tugas pemandu adalah memahami dan meramalkan bahaya ini dan memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak. 

Tetapi kenyataan pahitnya adalah semakin tinggi puncaknya, semakin lama perjalanannya, semakin mahal biayanya, semakin banyak rintangan dan bahaya yang potensial. 

Semakin kecil pula kemungkinan Kamu untuk mencapai puncak pertama kali! Hanya karena Kamu telah membayar untuk dipandu, bukan berarti gunung lebih mudah.