Pengantar Ilmu Dasar Manajemen Ekspedisi
Potensi pecinta alam cukup besar sebagai pengumpul data dari informasi yang berkaitan dengan alam. Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai pecinta alam, salah satu nya dengan melakukan suatu perjalanan atau ekspedisi yang nantinya dapat kita tuangkan dalam bentuk laporan yang mungkin dapat berguna bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan.
Definisi Ekspedisi, secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan
atau pekerjaan yang bersifat ilmiah maupun sekedar petualangan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara terkoordinasi mulai dari
perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai pada pasca pelaksanaan.
Macam-macam ekspedisi :
- Ekspedisi yang bersifat ilmiah
- Ekspedisi yang bersifat semi ilmiah
- Ekspedisi yang bersifat petualangan
Untuk kalangan mahasiswa pecinta alam, biasanya yang dilakukan adalah
perjalanan yang bersifat semi ilmiah karena disini menggabungkan jiwa-jiwa
petualangan dan predikat manusia sebagai masyarakat ilmiah. Suatu ekspedisi
yang baik haruslah direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.
Oleh sebab itu ada 4 tahapan yang harus dilakukan dalam membuat suatu
ekspedisi yaitu:
1. Tahapan persiapan
2. Tahapan pemantapan
3. Tahapan pelaksanaan
4. Tahapan pasca pelaksanaan
Jangka waktu dari tiap tahapan tergantung berapa lama suatu organisasi
mempersiapkan suatu ekspedisi sampai pada tahap pelaksanaan. Gunanya dibuat
tahapan-tahapan tersebut agar lebih mudah mengontrol dan mengawasi jalannya
hal-hal yang berkaitan dengan ekspedisi tersebut karena adanya target waktu.
LANGKAH-LANGKAH DARI TAHAPAN EKSPEDISI
TAHAPAN PERSIAPAN
1. Menentukan program dan tujuan ekspedisi
Untuk melakukan ekspedisi, pertama kita tentukan ekspedisi apa yang
akan dilakukan dan tujuan diadakannya ekspedisi tersebut. Kedua hal tersebut
sangat penting karena dengan itu dapat
dilihat tingkat keberhasilan dari ekspedisi tersebut.
2. Menentukan orang yang bertanggungjawab terhadap jalannya suatu
ekspedisi.
Biasanya yang ditunjuk sebagai ketua ekspedisi adalah orang yang cukup
berpengalaman, mempunyai jiwa seorang pemimpin dan mengerti permasalahan
ekspedisi yang dilakukan. Dialah yang bertanggungjawab dengan berhasil tidaknya
suatu ekspedisi.
3. Membentuk kepanitiaan dan membagi tugas.
Bagian ini adalah bagian yang paling rumit dan susah dalam persiapan
suatu ekspadisi, karena dari sinilah semua kegiatan ekspedisi bermula.
Tahapan kepanitian meliputi :
- membuat struktural kepanitiaan dan orang-orangnya
- membuat batasan kerja (Job description)
- membuat schedule ekspedisi
- melaksanakan tugas sesuai dengan schedule yang ada
- evaluasi kegiatan secara periodic
4. Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan ekspedisi
Tugas-tugas tersebut mencakup non opersional dan operasional, yang
bersifat non operasional meliputi pencarian dana, perijinan, pendataan,
peralatan, perlengkapan dll. Sedangkan operasional meliputi latihan-latihan
seperti latihan fisik, latihan beban dan latihan lapangan.
TAHAPAN PEMANTAPAN
1. Melanjutkan tugas-tugas yang berkaitan dengan ekspedisi tersebut
baik non operasional dan operasional. Dalam tahap ini diharapkan semua tugas
tersebut harus sudah selesai.
2. Membuat skenario pelaksanaan dari tiap seksi yang ada dalam
kepanitiaan ekspedisi. Gunanya sebagai patokan kerja kita pada saat ekspedisi
dilaksanakan.
3. Evaluasi akhir sebelum pelaksanaan
Gunanya untuk mengetahui sejauh mana hal-hal yang dibutuhkan agar
ekspedisi dapat tercapai.
TAHAPAN PELAKSANAAN
Melaksanakan apa-apa yang harus dicapai di dalam ekspedisi tersebut.
TAHAPAN PASCA PELAKSANAAN
1. Pembuatan laporan dan pertanggungjawaban ekspedisi.
Banyak jenis laporan yang dapat dibuat jenis ekspedisinya seperti :
- laporan ilmiah
- laporan semi ilmiah
- laporan berupa cerita artikel
Dengan laporan tersebut suatu ekspedisi dapat dipertanggungjawabkan
baik pada organisai dan pihak lain yang terlibat maupun yang berkepentingan
terhadap ekspedisi tersebut.
2. Membuat presentasi kegiatan dari ekspedisi yang dilakukan
Ekspedisi yang sudah dilakukan dipresentasikan kepada rekan-rekan
pecinta alam yang lain, gunanya untuk bertukar pengalaman kepada pihak lain.
PERIJINAN
Jika akan melakuan ekspedisi ke Luar Negeri untuk perijinan keluar
negerinya, tergantung kepada negara tempat akan kita akan melakukan kegiatan
tersebut. Ada negara dengan perijinan khusus dan dengan jangka waktu tertentu
sebelum melakukan suatu pendakian gunung misalnya. Tapi ada negara tanpa
perijinan khusus untuk melakukan suatu ekspedisi disana. Untuk mempermudah
segala urusan di suatu negara lebih baik kita berhubungan dengan pihak kedutaan
besar RI. Jadi segala informasi yang diperlukan tentang negara lain lebih cepat
didapat.
STRATEGI PENCARIAN DANA
Suatu ekspedisi sudah jelas memerlukan dana yang tidak sedikit
jumlahnya .untuk mendapatkan dana yang diperlukan dalam ekspedisi ini, kita
harus mempunyai strategi yang baik agar dana-dana tersebut dapat diperoleh. Ada
beberapa usaha pencarian dana seperti :
1. Sponsorship
2. Sponsor produk
3. Usaha dana ( banyak macamnya
)
4. Donatur
Secara jujur kita sebagai pecinta alam dalam melakukan suatu ekspedisi
sulit untuk mendapatkan sponsor apalagi sponsorship karena kegiatan kita tidak
dapat dilihat orang saat dilaksanakan, sementara kontraprestasi suatu
perusahaan adalah publikasi yang mana memerlukan banyak media yang melihat
kegiatan tersebut .
Tetapi dengan suatu strategi yang bagus dan cara negosiasi yang baik
bukan suatu hal yang tak mungkin untuk mendapatkan dana guna membiayai suatu
ekspedisi.
PERSIAPAN OPERASIONAL EKSPEDISI
Suatu ekspedisi harus disiapkan dari segi operasional dan non
operasionalnya . Agar ekspedisi tersebut dapat berjalan lancar dan tujuan utama
dari suatu ekspedisi atau kegiatan lainnya adalah keselamatan.
Untuk mencapai tujuan utama dari ekspedisi tersebut otomatis kita harus
mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik . Secara operasional ada beberapa
latihan-latihan yang harus dilakukan sebelum kita melaksanakan suatu ekspedisi
yaitu :
1. Latihan Fisik
Ini biasanya berupa jogging yang harus dilakukan secara rutin untuk
setiap anggotanya.
2. Latihan Beban
Latihan ini berupa latihan yang menggunakan alat atau barbel. Jenis
latihan ini banyak sekali dan tidak semua harus dilakukan tetapi berdasarkan
jenis olahraga apa yang kita lakukan didalam ekspedisi tersebut. Contohnya
seorang refter latihan bebannya lebih banyak mengarah ke bagian lengan dibandingkan
ke bagian yang lain karena tumpuan kekuatan seorang refter ada di lengan .
Begitupun dengan seorang pendaki lebih banyak ke bagian kaki dan punggung
belakang karena tumpuan kekuatannya disitu.
3. Latihan Lapangan
Latihan lapangan harus dilakukan secara rutin tiap minggu. Banyak hal
yang kita dapat dengan melakukan latihan lapangan sesering mungkin seperti :
penambahan skill, melatih kerja sama tim, kekompakan tim, dll. Pada latihan
lapangan harus juga dilakukan simulasi agar kita mempunyai gambaran apa yang
akan kita lakukan saat ekspedisi atau pra ekspedisi .
4. Latihan Penunjang
Ada beberapa latihan penunjang yang dapat menambah persiapan kita dalam
melakukan ekspedisi. Latihan-latihan tersebut seperti :
- Latihan pernapasan
- Latihan fisik dan mental kerja sama dengan pihak militer
- Latihan P3K
- Dll
SISTEM KOMUNIKASI EKSPEDISI
Dalam suatu ekspedisi komunikasi merupakan hal yang utama baik pada
masa persiapan sampai pada masa pelaksanaan . Tanpa adanya komunikasi yang baik
antar panitia atau antar atletnya maka ekspedisi tersebut akan mendapatkan
hambatan-hambatan. Guna komunikasi pada masa persiapan adalah kita dapat
mengetahui sudah sejauh mana tugas-tugas dari masing-masing seksi terselesaikan.
Tanpa komunikasi mungkin kita akan menjadi orang yang tidak peduli
dengan orang lain. Dengan adanya komunikasi yang baik maka suatu pekerjaan
dapat terselesaikan dengan lancar. Jika pada saat pelaksanaan ekspedisi,
komunikasi sangat penting karena kaitannya dengan jalannya ekspedisi tersebut.
Sebelum tahap pelaksanaan dimulai semua seksi dari kepanitiaan sudah
membuat skenario untuk pelaksanaan. Begitu pula dengan seksi komunikasi dimana
ia harus sudah membuat sistem komunikasi yang mungkin dapat digunakan dan juga
jadwal waktunya.
A. DOKUMENTASI EKSPEDISI
Dokumentasi ekspedisi ini sangat penting karena dokumentasi merupakan
bukti nyata bahwa kita melakukan suatu ekspedisi ke suatu lokasi. Sama halnya
dengan seksi komunikasi, Dokumentasi juga harus membuat skenario dokumentasi.
Dokumentasi ekspedisi gunanya agar moment-moment yang diambil
dokumentasinya tidak terlewatkan. Dokumentasi dari masing-masing moment yang
terjadi harus didokumentasikan secara berurutan agar orang yang melihat
dokumentasi tersebut langsung mengetahui apa yang dilakukan oleh tim tersebut
tanpa perlu dijelaskan dengan kata lain foto yang berbicara.
Alat dokumentasi yang dapat dan mudah digunakan saat pelaksanaan
ekspedisi adalah kamera dan handycam.
B. EVALUASI EKSPEDISI
Saat pelaksanaan ekspedisi sebaiknya melakukan evaluasi – evaluasi yang
rutin secara berkala, ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekspedisi tersebut
berjalan sesuai dengan skenario yang telah dibuat atau ada yang menyimpang. Dan
juga dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui apa-apa yang kurang dan
akhirnya dapat dipenuhi agar ekspedisi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Setelah ekspedisi ini selesai dan kembali ke kota asal maka alangkah
baiknya kita mengadakan evaluasi total agar hal-hal yang dirasakan kurang dan
menyimpang menjadi pelajaran bagi organisasi tersebut dalam melakukan ekspedisi
atau kegiatan lainnya.
Presentasi dapat dilakukan sebelum tim melakukan ekspedisi dan setelah
melakukan ekspedisi. Presentasi yang dilakukan sebelum ekspedisi berjalan
bertujuan untuk mengetahui apakah tim ekspedisi ini siap dan layak atau tidak
untuk berangkat melakukan ekspedisi tersebut dan biasanya ini antara tim
ekspedisi dengan pengurus suatu organisasinya.
Sedangkan untuk presentasi yang dilakukan setelah ekspedisi yang sudah
dilaksanakan, ini biasanya dengan pihak luar. Tujuan dari presentasi ini bukan
ingin menunjukan bahwa kita dapat melaksanakan ekspedisi yang besar tetapi ini
dapat menjadi wadah berbagi pengalaman karena pada saat prestasi tersebut pihak
lain dapat bertanya banyak hal yang berkaitan dengan persiapan atau pelaksanaan
ekspedisi tersebut sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman orang lain.